Stroke merupakan Serangan OTAK
Stroke adalah penyebab kematian kedua di dunia dengan kematian lebih dari 5.1 juta. Angka kematian pada pria dan wanita relative sama, tetapi angka kematian di Negara-negara yang miskin dan sedang berkembang, jauh lebih besar dari pada angka kematian stroke di Negara-negara maju.
Terjadinya Stroke
Stroke terjadi bila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat, yang mengakibatkan gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam.
Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua :
- Cerebral haemorrhage (stroke perdarahan), yaitu stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah.
- Ischaemic stroke (stroke iskemik), yaitu stroke yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah
Dilihat dari gejalanya, stroke terbagi atas tiga :
- Stroke Sementara (sembuh dalam beberapa menit atau jam)
- Stroke Ringan (sembuh dalam beberapa minggu)
- Stroke Berat (sembuh dengan meninggalkan cacat, tidak bisa sembuh total, bahkan dalam beberapa bulan atau tahun kemudian bisa mengakibatkan kematian)
Proses aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah
GEJALA ATAU TANDA STROKE
Baik stroke sementara, stroke ringan maupun berat, mempunyai gejala utama yang timbul mendadak, yaitu :
- Kelemahan dan kelumpuhan pada wajah, lengan, tungkai, terutama pada salah satu sisi tubuh
- Bicara sulit, cedal atau pelo
- Gangguan menelan
- Pusing atau sakit kepala tanpa tahu sebabnya
- Kehilangan keseimbangan, koordinasi dan kontrol tubuh (Vertigo)
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata
- Kehilangan kesadaran (koma)
Gejala-gejala di atas tidak harus semua ada mungkin hanya salah satu dari gejala tersebut diatas, hal ini tergantung area di otak yang terkena gangguan.
Tindakan dan Pencegahan
Meskipun hanya terserang stroke sementara, Sangat dianjurkan untuk cepat-cepat membawanya ke rumah sakit atau dokter terdekat. Di samping tergantung derajat stroke, penanganan dari dokter atau pihak rumah sakit terhadap pasien stroke akan sangat menentukan kesembuhan dari stroke.
Seseorang yang pernah mengalami stroke atau stroke ringan, bisa saja mendapatkan serangan stroke ulangan.
Bahkan Risiko berulangnya stroke sangat tinggi. Kurang lebih dari lima pasien akan mendapat stroke sekunder dalam waktu lima tahun. Namun seiring dengan canggihnya pengobatan stroke, saat ini risiko berulangnya stroke bisa dikurangi.
Obat-obat anti pembekuan darah juga dapat mengurangi risiko stroke pada orang yang pernah mengalami stroke atau TIA karena gangguan irama jantung. Namun, hanya sebagain kecil pula yang menerimanya.
LANGKAH PENCEGAHAN
Langkah-langkah pencegahan di bawah ini mungkin bisa menentramkan hidup anda :
- Rutin memeriksa tekanan darah
Tingkat tekanan darah (tensi) adalah faktor paling dominan pada semua jenis stroke. Makin tinggi tekanan darah makin besar risiko terkena stroke. Tekanan darah yang harus diwaspadai adalah jika angka tertinggi di atas 135 dan angka terbawah di atas 85. Tinggi rendahnya tensi dapat dipengaruhi : aktifitas, pikiran, makanan, juga usia
2.Waspadai gangguan irama jantung (attrial fibrillation)
Detak jantung yang tidak wajar menunjukkan ada perubahan fungsi jantung yang mengakibatkan darah terkumpul dan menggumpal di dalam jantung. Detak jantung ini mampu menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah, yang mengakibatkan stroke.
3.Berhenti Merokok dan hindari mengkonsumsi Alkohol
Rokok dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Dan sama seperti rokok, alkohol meningkatkan risiko stroke dan penyakit lain seperti liver.
4.Periksa Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Mengetahui tingkat kolesterol dapat meningkatkan kewaspadaan stroke. Kolesterol tinggi mengarah pada risiko stroke. Jika kolesterol sudah tinggi, segeralah menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol. Agar kolesterol dalam tubuh tidak berlebih sebaiknya asupan lemak jenuh diganti dengan asupan asam lemak tak jenuh seperti Omega 3, Omega 6 dan Omega 9. Menurunkan kolesterol dapat dilakukan dengan olah raga yang teratur.
5.Kontrol Kadar Gula Darah
Diabetes juga meningkatkan risiko stroke, kadar gula tinggi menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah. Jika Anda penderita diabetes, konsultasikan dengan dokter.
6.Olahraga teratur
Jalan cepat minimal 30 menit sehari bisa menurunkan risiko stroke. Anda juga bisa melakukan olahraga renang, sepeda, badminton atau tenis. Pilih olahraga yang memang anda sukai dan lakukan senang hati dan teratur tiga kali seminggu.
7.Konsumsi garam rendah Natrium dan diet lemak
Kurangi konsumsi garam bersodium (natrium) tinggi, mengurangi risiko tekanan darah tinggi yang mengakibatkan stroke. Selain itu, konsumsi buah,, sayuran dan gandum sangat bermanfaat mencegah stroke.
8.Waspadai Gangguan Sirkulasi Darah
Stroke berkaitan dengan jantung, pembuluh arteri dan vena. Tiga bagian ini penting bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk dari jantung ke otak. Ketika ada tumpukan lemak yang menghambat aliran, maka risiko stroke meningkat.
FAKTOR – FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KESEMBUHAN / KEBERHASILAN REHABILITASI
- Penyebab Stroke, stroke perdarahan mempunyai potensi kematian lebih besar
- Berat ringannya stroke, stroke dengan sumbatan yang lebih luas terjadinya kecacatan lebih sering
- Lokasi jaringan otak yang terkena
- Usia, semakin lanjut usia semakin kecil proses perbaikan
- Motivasi pribadi untuk sembuh, peran keluarga dan lingkungan sangat membantu dalam memberikan dorongan dan semangat
- Adanya penyakit yang mendasari, misalnya penderita dengan kencing manis, penyakit jantung, hipertensi atau riwayat kejang
- Riwayat adanya keluarga dengan penyakit stroke
- Penanganan yang lebih awal atau lama waktu mulai serangan stroke sampai mendapat pengobatan, lebih cepat lebih baik
- Lebih banyak Dzikir dan Istighfar serta meningkatkan amal ibadah
- Melakukan aktifitas yang memacu kerja otak, seperti membaca, menghafal, menulis, menggambar, bercerita, dan senam otak
MANFAAT FISIOTERAPI / REHABILITASI
- Mencegah kontraktur anggota gerak
- Mencegah ulkus dekubitus atau borok karena berbaring lama
- Mencegah komplikasi paru-paru
- merangsang gerakan otot dan memperlancar aliran darah
- Memacu aktifitas otak
- Mengurangi depresi
- Meningkatkan kemampuan bersosialisai dan hidup mandiri